Kiamat 2012, Benarkah?
Jika isu kiamat 2012 berkembang menjadi topik yang meresahkan di masyarakat, seharusnya ilmuwan dapat membuat buku pembanding yang dapat menjelaskan sangkalan terhadap peristiwa yang tidak berdasarkan sains tersebut.
Hal itu dikatakan Ahli Geologi Awang Harun Satyana saat ditemui dalam acara Bedah Buku Mystery of 2012, di Auditorium Geologi, Jalan Diponegoro, Kamis (26/11/2009).
Menurut Awang, ilmuwan memiliki tanggung jawab untuk menjelaskan pada masyarakat terkait sejumlah penjelasan di buku 'Mystery of 2012' atau film '2012' yang dianggap Pseudosains.
"Seharusnya ilmuwan asli disana yang menyanggah bahwa isu tersebut tidak benar," ujar Awang.
Di Indonesia menurut Awang isu ini belum terlalu meresahkan seperti yang terjadi di luar negeri lainnya. "Kalau secara global, sebagian isu ini sudah meresahkan, saya suka membuka website NASA dan mereka menerima beribu pertanyaan seputar kebenaran kejadian di 2012," jelasnya.
Jika nanti isu ini berkembang hingga meresahkan masyarakat Indonesia, maka menurutnya perlu ada penjelasan dari organisasi yang terkait.
"Jika sudah meresahkan, organisasi seperti IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) bisa membuat pernyataan atau pandangannya. Karena sebagai ilmuwan, sudah tugasnya untuk mendidik masyarakat" tambahnya.
Sementara itu dirinya memilih untuk menyosialisasikan kebenaran sains seputar 2012 pada lingkungan sekitarnya. "Sementara ini dilingkungan saya dulu, atau bisa dengan menulis di media massa," kata Awang yang merupakan anggota IAGI aktif ini.
Yang jelas, jika pada tahun 2012 akan terjadi kiamat berarti kita telah mendahului Tuhan kita, karena hanya Allah-lah yang mengetahui kapan terjadinya kiamat.
"Wallahu A'lam Bish-showab..."
Jika seandainya menurut ilmuan benar, itu hanyalah sebuah perkiraan akan terjadi sebuah Bencana Alam, bukan Kiamat.
Ref : Detik.
bener bro, kita ga boleh percaya..
BalasHapusjalani hidup seperti biasa aja
BalasHapusSob...sob...sob...
BalasHapusjangan pikirkan kpn datang kiamat,
BalasHapustp pikirkan apa yg akan kita bawa nanti"